Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Magnetic Disc
Tugas Sistem Komputer
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Magnetic Disc?
2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Head!
3. Jelaskan penampang layout pada harddisk!
4. Jelaskan sejarah singkat dari Magnetic Disc!
5. Sebutkan contoh-contoh dari magnetic disc!
6. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan RAID?
7. Jelaskan tiga karakteristik pada RAID!
8. Sebutkan level-level pada RAID!
9. Jelaskan karakteristik RAID level 6?
10. Jelaskan juga karakteristik RAID level 0+1 dan 1+0 !
Jawab
1. Magnetic Disk adalah piringan bundar yang
terbuat dari bahan tertentu (logam atau plastik) dengan permukaan dilapisi
bahan yang dapat di magnetasi. Mekanisme baca / tulis yang digunakan disebut
head yaitu kumparan pengkonduksi (conducting coil) selama operasi pembacaan dan
penulisan, head bersifat stationer sedangkan piringan bergerak-gerak di
bawahnya biasanya yang menggantung diatas permukaan dan tertahan pada sebuah
bantalan udara, kecuali pada flopy disk dimana head disk menyentuh ke permukaan. Dalam magnetic disk terdapat dua metode
layout data pada disk yaitu Constant Angular Velocity dan Multiple Soned
Recording
2. Head
yaitu kumparan pengkonduksi (conducting coil) selama operasi pembacaan dan
penulisan, head bersifat stationer sedangkan piringan bergerak-gerak di
bawahnya biasanya yang menggantung diatas permukaan dan tertahan pada sebuah
bantalan udara, kecuali pada flopy disk dimana head disk menyentuh ke
permukaan.
3. Platter(Penampang
layout) adalah komponen utama pada harddisk yang dipakai sebagai tempat
penyimpanan data.
4. Beberapa memory yang tergolong pada magnetic
disk ini sendiri adalah Flopy Disk, IDE Disk, dan SCSI Disk. Magnetik disk
sendiri terbuah dari piringan bundar yang terbuat dari logam atau plastik
dimana permukaan dari bahan tersebut mempunyai sifat magnetic sehingga nanti
bisa menghasilkan semacam medan magnet yang sangat diperlukan untuk proses baca
tulis dari memory tersebut karena saat proses baca/ tulis menggunakan kepala
baca yang disebut dengan head. Secara fisik bentuknya adalah piringan yang bisa
memutar sesuai kontrolnya. Pada awal perkembangannya piringan disk ini
mempunyai ukuran diameter 50 cm, namun saat ini sudah ada yang berukuran 3 cm
dan didominasi oleh ukuran 12 cm.
5.
Macam-macam media dari Magnetik Disk : DISKET , HARDDISK, FLASHDISK, MEMORY
CARD, ZIP DRIVE.
6.
RAID merupakan kependekan dari Redundant Array of Independent Disk merupakan
teknologi virtualisasi storage yang menggabungkan beberapa hardisk fisik ke
dalam sebuah logical unit storage yang memiliki kemampuan data redundancy dan
juga performance improvement.
7. Tiga
karakteristik umum dari RAID ini, yaitu :
1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai
sistem tunggal disk.
2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan
informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah
atau kegagalan disk.
8. 1.
RAID level 0, RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level
blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok data ke
dalam beberapa disk.
2. RAID level 1, RAID level 1 ini merupakan disk mirroring,
menduplikat setiap disk. Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi
jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat, sehingga biayanya menjadi
sangat mahal.
3. RAID level 2, RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian
dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada memori di mana pendeteksian
terjadinya error menggunakan paritas bit. Setiap byte data mempunyai sebuah
paritas bit yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit di dalam byte
data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau paritas=1 jika
ganjil.
4. RAID level 3, RAID level 3 merupakan pengorganisasian
dengan paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID
level 2, perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk
redundan, berapapun jumlah kumpulan disk-nya.
5. RAID level 4, RAID level 4 merupakan pengorganisasian
dengan paritas blok interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level
blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap
blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian.
6. RAID level 5, RAID level 5 merupakan pengorganisasian
dengan paritas blok interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua
disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk
menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data.
7. RAID level 6, RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q,
seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan tambahan untuk
mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan
dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok yang
terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data yang digunakan
sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID level 6 ini
adalah n+2 disk.
8. RAID level 0+1 dan 1+0, RAID level 0+1 dan 1+0 ini
merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang
baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya
kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip,
kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan
strip-strip data yang sama. Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk
di-mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip.
RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1.
9. RAID
level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan
informasi redundan tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk
sekaligus. RAID level 6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda,
kemudian disimpan di dalam blok-blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda.
Jadi, jika disk data yang digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang
dibutuhkan untuk RAID level 6 ini adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6
ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data
hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata
untuk perbaikan data (Mean Time To Repair atau MTTR). Kerugiannya yaitu penalti
waktu pada saat penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan
mempengaruhi dua buah paritas blok.
10.
RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1. RAID
level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan.
Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1,
sekumpulan disk di-strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang
lain, menghasilkan strip-strip data yang sama. Kombinasi lainnya yaitu RAID
1+0, di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil
pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih
dibandingkan dengan RAID 0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID
0+1, seluruh strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang
dapat diakses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat
diakses, tetapi pasangan mirror-nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk selain
dari disk yang gagal.
0 Response to "Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Magnetic Disc"
Post a Comment